Sedang memaksakan diri untuk
menulis nih, keburu melupakan #eaa,
Bagaimana kalau bermula tentang
prosesi satu ini? Taraaa……
“W.I.S.U.DA.”
Apa yang terlintas dalam benak
ketika mendengar prosesi ini? Kalau saya nih, jujur, saya agak malas dalam prosesi
panjang ini, hehe. Bukan kenapa-kenapa, tapi memang boros banget *nah lho*.
Alhamdulillaah awal September
kemarin saya diberi kesempatan untuk merasakan dan mengikuti proses ini. Setelah
proses birokrasi yang puanjaaaaaang, akhirnya saya bersama teman-teman seperjuangan
saya merasakan memakai toga secara resmi. Semua keribetan sudah terasa
jauh-jauh hari, atmosfer euphoria teman-teman dan keluarga untuk mempersiapkan
segala sesuatu di salah satu “hari special “ pun terlihat agak berlebih *maap* .
Dari pengamatan saya, mereka yang
paling santai adalah para kaum wisudawan lelaki, karena tak perlu modal
berlebih dalam berwisuda ria ini. Beda lagi dengan mereka para kaum wanita yang
mendadak perfectionis. Yang jelas, mulai dari ujung kaki *sepatu* sampai ujung
kepala *jilbab, sanggulan rambut, blablabla* dipersiapkan dengan sedetail
mungkin. Belum lagi sibuk membuatkan agenda untuk para insan terdekat dan
tercinta *ehm* untuk mengosongkan segala agenda di hari itu demi menghadiri dan
mendampingi sang wisudawan/wati.
Yaa..ga papa lah ya, kalau
menurut Rektor saya saat pidato itu sih bagi yang berkesempatan mengenakan toga
secara resmi seharusnya patut bersyukur, karena tidak setiap orang mendapat
kesempatan untuk melewati tahapan ini dalam perjalanan hidupnya..dan seharusnya
mereka yang telah meraih gelar sarjana *termasuk saya?* harus sadar diri
berkontribusi dalam kemanfaatan umat #eaa, berat.
Tulisan ini tidak untuk mendeskritkan
apakah prosesi ini memang baik atau tidak, apalagi merambah ke pelabelan bahwa
yang telah berwisuda itu begini dan begitu daripada yang belum. Tidaaaak…bukan
itu. Yang pasti, saya hanya mampu mengucapkan selamat..kepada siapapun yang
mengambil makna terdalam akan adanya proses wisuda. Karena belum tentu yang
ikut berwisuda menyadari apa yang sebenarnya mereka perjuangkan selama ini. Bukan
hanya tentang prosesi ceremonial, atau euphoria sesaatnya saja. Karena ternyata
banyak sekali orang-orang, kakak-kakak saya yang sangat menginspirasi tanpa
perlu berwisuda.. :)
Yang jelas adalah saya bersedih
atas pelepasan ini…