Jumat, 20 September 2013

Tentang pelepasan…


Sedang memaksakan diri untuk menulis nih, keburu melupakan #eaa,
Bagaimana kalau bermula tentang prosesi satu ini? Taraaa……

“W.I.S.U.DA.”

Apa yang terlintas dalam benak ketika mendengar prosesi ini? Kalau saya nih, jujur, saya agak malas dalam prosesi panjang ini, hehe. Bukan kenapa-kenapa, tapi memang boros banget *nah lho*.

Alhamdulillaah awal September kemarin saya diberi kesempatan untuk merasakan dan mengikuti proses ini. Setelah proses birokrasi yang puanjaaaaaang, akhirnya saya bersama teman-teman seperjuangan saya merasakan memakai toga secara resmi. Semua keribetan sudah terasa jauh-jauh hari, atmosfer euphoria teman-teman dan keluarga untuk mempersiapkan segala sesuatu di salah satu “hari special “ pun terlihat agak berlebih *maap* .

Dari pengamatan saya, mereka yang paling santai adalah para kaum wisudawan lelaki, karena tak perlu modal berlebih dalam berwisuda ria ini. Beda lagi dengan mereka para kaum wanita yang mendadak perfectionis. Yang jelas, mulai dari ujung kaki *sepatu* sampai ujung kepala *jilbab, sanggulan rambut, blablabla* dipersiapkan dengan sedetail mungkin. Belum lagi sibuk membuatkan agenda untuk para insan terdekat dan tercinta *ehm* untuk mengosongkan segala agenda di hari itu demi menghadiri dan mendampingi sang wisudawan/wati.

Yaa..ga papa lah ya, kalau menurut Rektor saya saat pidato itu sih bagi yang berkesempatan mengenakan toga secara resmi seharusnya patut bersyukur, karena tidak setiap orang mendapat kesempatan untuk melewati tahapan ini dalam perjalanan hidupnya..dan seharusnya mereka yang telah meraih gelar sarjana *termasuk saya?* harus sadar diri berkontribusi dalam kemanfaatan umat #eaa, berat.

Tulisan ini tidak untuk mendeskritkan apakah prosesi ini memang baik atau tidak, apalagi merambah ke pelabelan bahwa yang telah berwisuda itu begini dan begitu daripada yang belum. Tidaaaak…bukan itu. Yang pasti, saya hanya mampu mengucapkan selamat..kepada siapapun yang mengambil makna terdalam akan adanya proses wisuda. Karena belum tentu yang ikut berwisuda menyadari apa yang sebenarnya mereka perjuangkan selama ini. Bukan hanya tentang prosesi ceremonial, atau euphoria sesaatnya saja. Karena ternyata banyak sekali orang-orang, kakak-kakak saya yang sangat menginspirasi tanpa perlu berwisuda.. :)


Yang jelas adalah saya bersedih atas pelepasan ini…