Mungkin hari ini tadi adalah
mimpi. Perpisahan ini adalah mimpi.
Tapi hari kemarin pun tak urung
menjelma menjadi mimpi pula.. kalau perpisahan ini mimpi..berarti pertemuan
yang lalu pun juga mimpi.
Baru dimengerti..bahwa
kebenaran tinggallah kebenaran saat hati dan pikiran tak mampu mencerna bahwa
ia adalah sebuah kebenaran.
Kebenaran menjadi hampa, menguap begitu saja saat
jendela diri telah terkunci rapat. Tak ada lagi kesempatan.
Dan segala yang terjadi..baik
mimpi maupun kenyataan..berubah menjadi kenangan yang tak diinginkan
kehadirannya.
Perlahan-lahan kenangan terbunuh bersama tegaknya matahari esok.
Tidak ada lagi mimpi, kebenaran
menjadi semu tak berjiwa, kenangan terkubur entah dimana, apalagi harapan.. ia
sirna oleh kehangatannya sendiri.
Perlahan hingga entah.