Rabu, 17 Juni 2015

Mungkin hari ini tadi adalah mimpi. Perpisahan ini adalah mimpi.

Tapi hari kemarin pun tak urung menjelma menjadi mimpi pula.. kalau perpisahan ini mimpi..berarti pertemuan yang lalu pun juga mimpi.

Baru dimengerti..bahwa kebenaran tinggallah kebenaran saat hati dan pikiran tak mampu mencerna bahwa ia adalah sebuah kebenaran. 

Kebenaran menjadi hampa, menguap begitu saja saat jendela diri telah terkunci rapat. Tak ada lagi kesempatan.

Dan segala yang terjadi..baik mimpi maupun kenyataan..berubah menjadi kenangan yang tak diinginkan kehadirannya. 

Perlahan-lahan kenangan terbunuh bersama tegaknya matahari esok.


Tidak ada lagi mimpi, kebenaran menjadi semu tak berjiwa, kenangan terkubur entah dimana, apalagi harapan.. ia sirna oleh kehangatannya sendiri. 
Perlahan hingga entah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar