Jumat, 22 November 2013

abu #part 2

Saya   : “Ufo, punya temen yang tau trek Merbabu kagak…?”, 
Ufo    : “emang kenapa mbak…?”
Saya   : “Jadi begini, bla..bla..bla… Gimane?”
Ufo    : “…....”

Percakapan singkat senja itu menelurkan keputusan : Oke, kita ke Merbabu. Bismillah J

Horaaai, perasaan seneng, ragu sekaligus khawatir menyatu saat itu. Seneng karena pada akhirnya berhasil mengambil keputusan, ragu dan khawatir karena belum ada persiapan apa pun. Kami bersepakat naik tanggal 9-10 November,biidznillah, berarti detik itu sudah H-4! Beeh, tim belum fix, perkap apalagi.

Mulai dari memastikan tim yang akan berangkat siapa saja. PR buat saya adalah memastikan teman teman saya dari sisa tim awal. Mas Andre fix ikut, Angga fix belum jadi ikut, nah..berarti tinggal Pak Faridl. Segeralah saya mensyen, dan ternyata memang belum rejekinya silaturahim L..Pak Faridl ga dapet tiket untuk pulang saat itu *secara kuliah di Surabaya dan harus balik kalo jadi ikut*. Tinggallah saya dan mas Andre yang tersisa untuk kekeuh ikut..huhu. Selebihnya, tugas si Ufo menghimpun temen-temennya. Terkumpullah 7 orang dengan susah payah *haha, yang ini lebay* : mas Andre, Ufo, Olly, Airin, Asif, Riddo, dan saya! Dan H-1 bergabunglah Ipki menggenapi tim kami. Alhamdulillaah.

Persiapan perkap juga ga kalah kalang kabuut, serba dadakan ngepet pinjem perkap sanah sinih, hahaha. Mau say thanks dulu ah buat mbak Far ma Meri ;) yang rela saya repotin dan dikejar2 buat acara ini, hehe.

Satu lageee, persiapan fisik! Nah, untuk yang ini saya cuma sempet jogging sore doank muterin rektorat kampus, huhu. Pokoknya ngejar banget tuh selama 3 hari maksain waktu buat jogging. Hehe. Bukan kenapa kenapa sih, tapi saya takut aja misal entar ngrepotin temen2 di sana misal fisik saya ga cukup prima untuk pendakian.


>> Hari H..9-10 November..

Alhamdulillaah, jadi juga kami mewujudkan rencana nekat dan mepet ini. Berbekal niat dan upaya yang dioptimalkan, kami berangkat jua. Memilih jalur pendakian via Selo, petualangan penuh peluh dan pasir kami lalui *apelah. Tentang perjalanan ini, saya terlalu beku menuliskannya. Semuanya lekat di pikiran dan menjelma menjadi kenangan sekaligus pembelajaran berharga untuk saya. Maaf, saya belum mampu menguraikannya *nahan nangiis*.

Untuk teman teman yang dengan kerelaan hatinya (semoga J) mau mendaki bersama saya : Mas Andre, Ufo, Olly, Airin, Asif, Riddo, Ipki…saya ucapkan Jazaakumullah Khoyron *beneran ini terharunya, J*

Untuk dek Angga dan Pak Faridl : Oooiiii, semoga ada kesempatan yang lebih baik untuk kembali melanjutkan rencana pendakian lainnya. I’m waiting for it :P



Dan lagi lagi saya teringat sajak kecil ini…

mencintai angin harus menjadi siut  mencintai air harus menjadi ricik mencintai gunung harus menjadi terjal mencintai api harus menjadi jilat mencintai cakrawala harus menebas jarak mencintaiMU (Rabbku)  harus menjelma aku
 
dapat bekal peta ini nih dari basecamp
Selamat Meendakiiiii ^^
ngecamp di Pos IV
jadi semacam siluet yaa..
ada yang tahu, bunga apa ini...?

Sunrise dari Pos IV, hanya berlangsung beberapa menit dan seketika tertutup kabut
semacam negeri di awan...wuuush, subhanallah :3
subhanallah banget euy, sabanna..na..na..na..



masih jauh enggaa.....?

1 komentar: