Kamis, 21 November 2013

Merb #part 1

Saya ingin pelan pelan saja menulis kisah ini. Seperti semburat jingga yang perlahan hilang dari kaki bukit ketika kisah ini kita putuskan untuk bermula.

Berhubung saya suka hal-hal detail, maap yak kalo bertele tele  :D*ah, biarin ah…

~P.e.R.s.i.A.p.a.n

#October, 2013

Kayaknya sih bulan itu…saya agak lupa-lupa ingat gitu kapan tepatnya rencana ini berawal. Diawali dengan postingan salah satu adik kelas semasa SMA tentang pendakian, sebut saja namanya Angga *nama tidak disamarkan, haha* Usut punya usut, ternyata dia beserta teman-temannya berencana hendak menjejakkan langkah di Merapi awal November, otomatis lah seketika dengan mata berbinar saya komeng ingin ikut…tapi yaa, apa daya ternyata tanggal pendakian bentrok dengan tanggal pelaksanaan tugas negara *aih, walhasil saya mengurungkan diri belum jadi ikut.

Kemudian kemurungan saya masih berlanjut di kicauan kicauan ringan*memang lebay :D*..dan Angga pun menawarkan sebuah ajakan paling kece kala itu : naek Merbabu! Seketika saya bersemangat kembali. Kicauan kami di jejaring social ternyata menyeret minat teman lain untuk ikut mendaki, sebut saja Pak Faridl *nama juga tidak disamarkan, aaaak* Ya sudah, bertambah lah kebahagiaan kala itu sejalan bertambahnya teman ndaki, hitung hitung sekaligus ajang silaturahim, berhubung kami bertiga selama bertahun tahun cukup berkomunikasi lewat dunia maya, haha. Kan keren tuh ya, kopdarnya di jalur Merbabu :P *sambil bayangin potongan film 5 cm, heuheu*

Ohya, saat itu saya juga berinisiatif mengajak teman kuliah saya yang memang sejak dulu nyidam pengen ndaki. Akhirnya saya mengajak mas Andre dan dia dengan senang hati menyanggupi untuk ikut. Baiklah, ada empat orang di tim awal ini..tinggal ngajak temen temen perempuannya, begitu batin saya kala itu.

Oke, pertengahan November menjadi kesepakatan awal kami kala itu untuk bersiap menuju Merbabu.


#November, 2013
>>Pekan Pertama,,

Siang itu saya sengaja mensyen nama mereka berdua, memanggil sekaligus mengkonfirmasi ulang kepastian rencana pendakian ini. Yah, niatnya mau sekalian mbahas tanggal naiknya juga sih karena belum dapet waktu fix-nya.
Sore hari, Pak Faridl membalas. Intinya, ia akan mengusahakan untuk ikut di tengah kesibukannya yang padat merayap *saya berasa jadi pencuri waktu, hha*. Oke oke, lalu kami menunggu balasan dari Angga. Sehari, dua hari,,dan saya lupa itu kapannya, akhirnya Angga membalas juga dan…

Taraaaaanggg…. dengan berbagai pertimbangan dan prioritas kepentingan, ternyata dia belum jadi ikut membersamai rencana ini. Sempet panik juga sih, secara yang tau treknya itu ya Angga..huhu. Hampir putus asa juga mau melanjutkan rencana ini atau tidak.

Sambil menimbang-nimbang, saya melayangkan pesan singkat ke mas Andre : beneran yakin mau ke Merbabu atau tidak. Dan jawabannya bikin nyesek *apelah. Mas Andre bilang kalau dia sudah persiapan fisik lari 6 km tiap hari. Dhuaar banget, ternyata mas Andre emang niat bener mau ndaki, hiks. Apa mau dikata, mau ga mau saya katakan kondisi yang sebenarnya terjadi. Dan ternyata tidak mematahkan arang semangat mas Andre untuk tetap ke Merbabu.  Okeoke, saya rada tenang hati, haha.

>>Selasa, 5 Nov’13
Saat maen ke tempat adik tingkat, “bip..bip…” ada sms masuk.
Oh, mas Andre. Beberapa detik memahami, emmmm… emmm… emmm… Lawu? Saya tersenyum getir saat itu. Mas Andre menawarkan untuk putar haluan, tidak jadi ke Merbabu tapi ke Lawu karena memang masing masing dari kami masih sangat asing dan tidak paham jalur Merbabu.

Saya putar otak. Ting! Ini adik tingkat kan pernah ke Sindoro, kira kira dia punya teman yang tau trek Merbabu ga yaa..oke, kemudian saya bertanya pada adik tingkat ini, sebut saja namanya Ufo, huahaha maap yang ini nama beken :D

Saya   : “Ufo, punya temen yang tau trek Merbabu kagak…?”,
Ufo    : “emang kenapa mbak…?”
Saya   : “Jadi begini, bla..bla..bla…(saya cerita kayak yang di atas, hehe). Gimane?”
Ufo    : “…....”


*bersambung nih yee


Tidak ada komentar:

Posting Komentar