Selasa, 22 Oktober 2013

kelahiran



Siang itu selepas mengantarkan anak-anak pulang kembali ke ibunya masing-masing, saya hanyut dalam duniaaforisma. Sebuah link blog yang dibagi oleh Mbak Far semalam, saya babat habis. Dengan menumpang fasilitas wifi tempat saya bekerja, saya mengakses rentetan kata kata itu. Diksi yang memukau membuat saya begitu asyik menikmatinya. 

Mungkin karena sang pemilik blog juga menulisnya dengan segenap perasaannya. J Dan…yah, tak terasa sudah jam 1 p.m. saya harus segera mengakhiri sementara petualangan imajinasi ini untuk menunaikan janji yang lain. Maka bergegaslah saya beres-beres dan turun menuju tempat parkiran dan pulang!

Sesaat tiba di lantai satu, ada seruan memanggil nama saya. Oh, seorang senior guru rupanya. Beliau menyebutkan nama salah satu Rumah Sakit lalu bertanya apakah saya akan pergi ke sana. Saya hanya mampu bertanya balik, “memang siapa yang sakit”. Ternyata Bu Korjen (Koordinator Jenjang saya yang sudah cuti seminggu ini karena sedang hamil tua)  melahirkan hari ini. Niat untuk pulang pun saya urungkan. Ikut berbahagia itu lebih utama, haha.

Singkatnya, saya bersama senior guru tiba di kamar inap Bu Korjen. Terlihat wajah Bu Korjen yang masih lemas namun gurat kebahagiaannya terlihat jelas menghias.  Para ibu-ibu senior guru riuh mengobrol. Bercerita tentang pengalaman masing-masing ketika melahirkan dulu. Ah, menyenangkan sekali mendengarnya. Saya tak sadar bagaimana ekspresi saya hingga ada seorang senior guru yang lain menegur dan tertawa melihat saya. 

Saya terlihat cengoh ternyata -____-

Bagaimana saya tidak terbengong-bengong? Saya selalu begitu kalau rasa kagum membalut hati *aih. Saya menikmati cerita-cerita kehebohan mereka. Tentang bagaimana sakitnya dipacu, ketika bayi yang rasanya sudah ingin melihat dunia tapi pembukaan tak kian bertambah, tentang perasaan terbayang-bayang wajah ibu masing-masing…. Merinding. Sungguh. Subhanallaah.

Obrolan kian panjang dan waktu merambat di angka 1.30 p.m, saatnya pamit.


Ah, selalu ada banyak yang datang..ia bernama kelahiran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar